Restorasi TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) Sebagai Suatu Ucapan Syukur

Pendahuluan
Ada sejumlah pernyataan yang mengatakan bahwa Orangutan menuju kepunahan! Atau Orangutan terancam punah!. Apa yamg terlintas dibenak kita ketika mendengar salah satu dari pernyataan itu, terkejutkah?, santai saja…!, biasa saja? Atau kita menjadi takut? Jangan – jangan sudah tidak ada lagi hutan yang cocok sebagai tempat hidup atau rumah orangutan. Orangutan sebenarnya bisa dikatakan sebagai salah satu indikator kelestarian hutan. Suatu hutan bisa dikatakan baik apabila didapati sejumlah populasi orangutan di dalamnya. Jika tidak, berarti hutan tersebut telah mengalami kerusakan atau degradasi. Jadi, bila terdapat populasi orangutan, berarti terdapat kawasan hutan, tetapi bila ada kawasan hutan belum tentu terdapat populasi orangutan. Manakah yang perlu kita selamatkan? Hutankah? Atau orangutannya? Kemudian, pentingkah kita peduli akan hal itu? Tentu penting, dan bila orangutan yang kita selamatkan sementara hutannya tidak, dimanakan nantinya orangutan akan hidup dan berkembang biak? Dan darimanakah manusia akan memperoleh oksigen untuk bernafas. Tetapi apabila hutannya yang kita selamatkan, secara otomatis akan melindungi orangutan dan dapat dijadikan sebagai habitat orangutan itu sendiri. Selain itu, keanekaragaman jenis atau biodiversitas akan terpelihara secara alami dan lestari. Kita sebagai ciptaan yang paling tinggi dari ciptaan lainnya oleh Sang pencipta dititipkan alam semesta dan ciptaan lainnya untuk dijaga dan dilestarikan.

Taman Nasional Gunung Leuser sebagai harapan bersama

Hutan memiliki segudang sejuta kekayaan alam yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan manusia. Hutan menyediakan berbagai jasa lingkungan bagi kelangsungan hidup dan berkembang biak mahluk hidup lainnya. Baik manusia maupun hewan bergantung pada hutan. Hutan berperan pada perlindungan tanah dari erosi dan degradasi ataupun penurunan kualitas tanah. Memainkan peranan penting sebagai sumber air bersih juga merupakan peranan hutan. Maka untuk itulah mengapa kita perlu menjaga hutan kita.
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan kawasan ekosistem leuser yang ditetapkan presiden sebagai kawasan yang dinilai sangat penting karena memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar dan kondisi ekosistem yang relatif masih baik. Kawasan ini bisa dikatakan sebagai jantung ekosistem. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan ekosistem hutan pantai mulai dari tepi pantai hingga puncak gunung. Dapat disebut panorama alam dan paru- paru dunia. Kawasan ini terletak di provinsi Nangroe Aceh Darusalam dan Sumatera Utara.
Sebenarnya kita sangat beruntung, dilimpahi kekayaan alam yang luar biasa oleh Sang Pencipta. Tapi masih banyak manusia yang sepertinya belum sadar akan hal itu, sehingga sangat sulit untuk bersyukur. Sungguh sangat ironis, kawasan ekosistem leuser yang sangat kita bangga- banggakan sudah sangat banyak mengalami kerusakan hingga degradasi ( penurunan kualitas ) akibat aktivitas- aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab. Seperti penebangan liar, konversi lahan hutan, kebakaran hutan baik yang disengaja maupun tidak disengaja, pencurian satwa, perladangan liar, pembangunan jalan dan aktivitas- aktivitas lain yang menyebabkan ketersediaan jasa lingkungan dan habitat satwa terancam. Kondisi ini amat sangat mengancam kehidupan kita, dan bukan hanya kita tapi satwa liar dan orangutan sangat terancam kehidupannya.
Potensi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dapat dimanfaatkan manusia secara maksimal tanpa harus kehilangan ekosistem leuser tersebut dan mengancam kehidupan satwa liar dan orangutan dengan memperhatikan prinsip- prinsip hutan lestari. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menyediakan banyak jasa lingkungan yang secara tidak sadar sangat dibutuhkan oleh manusia. Terkadang kita memang harus disadarkan dengan kondisi hutan sudah rusak. Ketika masyarakat sangat kesulitan mencari air bersih untuk dikonsumsi ataupun dipergunakan sehari- harinya, ketika suhu udara yang secara drastis meningkat menyebabkan kegerahan dan dehidrasi dimana-mana, kadar polusi udara yang meningkat sangat drastis menyebabkan pernafasan terganggu, berbagai penyakit baru yang obatnya sangat susah ditemukan atau bahkan mutasi gen pada bayi- bayi yang baru lahir sehingga sangat sulit ditemukan bayi yang lahir normal, saat inilah manusia akan sadar. Hal ini sangat menyedihkan dan sudah cukup untuk menyadarkan kita akan pentingnya kesehatan ekologis dari hutan kita. Terutama di Provinsi Sumatera Utara , Aceh dan sekitarnya, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) adalah harapan bersama. Sebagai satu- satunya ekosistem yang sangat patut untuk dipertahankan, dijaga dan dilestarikan demi kelangsungan hidup manusia dan satwa liar serta orangutan. Diperlukan sebuah restorasi atau pemulihan ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebagai upaya dan kontribusi demi penyelamatan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.

Restorasi untuk kita dan mereka

Restorasi sangat berperan mengembalikan manfaat Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) seperti perlindungan sumber daya dan jasa lingkungan, terjaganya habitat satwa liar dan orangutan serta tumbuhan, terjaganya keanekaragaman hayati, dapat dijadikan karya wisata berwawasan lingkungan dan sebagai pusat penelitian dan kajian ilmu pengetahuan bagi kalangan akademika.
Selain hal- hal di atas, ternyata habitat dan keberadaan orang utan erat kaitannya dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dimana kawasan ekosistem ini merupakan kawasan habitat orangutan yang tersisa atau dapat dikatakan bahwa orangutan sumatera hanya akan ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Walaupun di beberapa ekosistem hutan tropis lainnya masih ditemukan beberapa spesies. Satwa ini cukup banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat internasional dan perlindungannya sangat banyak didengung- dengungkan di santero dunia.
Habitat orangutan ini telah lama dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Permasalahan itu dapat berasal dari dalam seperti kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat sekitar hutan akan pentingnya kawasan habitat orang utan, sehingga terkadang masyarakat menganggap orang utan sebagai musuh sehingga mengusir ataupun membunuhnya. Orangutan biasanya dibunuh saat mereka memasuki area perkebunan dan merusak tanaman. Hal ini sering terjadi karena orangutan tidak bisa menemukan makanan yang mereka butuhkan di hutan tempat mereka tinggal. Dan permasalahan yang berasal dari luar seperti adanya pihak atau oknum tertentu yang secara sengaja ingin mengambil keuntungan sendiri dari hasil hutan tersebut. Spesies orang utan sumatera saat ini kehilangan habitat alaminya dengan cepat dikarenakan pembukaan lahan hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta pembalakan liar oleh orang- orang yang tidak bertanggunjawab. Seperti halnya pembukaan kawasan perkebunan kelapa sawit yang belakangan ini hangat diperbincangkan dan mendapat berbagai kritikan dan kontroversi karena mengurangi habitat orangutan. Bahkan sebuah rencana pembangunan jalan besar yang melalui ekosistem leuser di bagian utara sumatera saat ini mengancam ekosistem orangutan. Jalan raya ini akan memotong ekosistem leuser di sembilan tempat dan unit- unit tambahan habitat orangutan di bagian utara yang lebih jauh. Dapat diperkirakan jika jalan raya tersebut dibuat melintasi kawasan hutan, penebangan liarpun akan semakin meluas, dan biasanya diikuti dengan pembangunan pemukiman penduduk dan hal ini akan meningkatkan ancaman terhadap habitat orang utan sumatera.
Semua spesies besar di hutan seperti orangutan merupakan indikator kesehatan ekologis dari kawasan tempat tinggal mereka. Orangutan yang memakan lebih dari 400 jenis tumbuhan termasuk daun, buah dan kulit kayu serta beberapa jenis serangga biasanya lebih banyak beraktivitas seharian di atas pohon yang memiliki jumlah buah dan daun segar yang banyak. Hal ini menandakan bahwa ketika dijumpai habitat orangutan dalam suatu kawasan hutan berarti kesehatan ekologis ekosistem kawasan hutan tersebut masih terjaga. Bahkan orang utan juga mampu membantu penyebaran biji- biji tumbuhan yang akan tumbuh menjadi pohon besar dan membentuk formasi hutan. Maka dari itulah mengapa orangutan penting untuk kita jaga habitatnya.
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sudah saatnya kita perhatikan. Iklim mikro, oksigen dan jasa lingkungan lainnya yang disediakan hutan bagi kita dan perlindungan satwa liar dan orangutan adalah alasan mengapa kewasan ini sangat penting untuk dipertahankan kelestariannya. Upaya restorasi ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dapat diwujudkan melalui langkah- langkah nyata yang bukan hanya program pemerintah semata tapi juga wujud kesadaran, tanggap dan peduli dari semua elemen masyarakat, steakholder dan pihak- pihak organisasi non pemerintah (Ornop). Anugerah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan orangutan didalamnya penting untuk dipertahankan kelestariannya. Hutan beserta orangutan di dalamnya merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan dengan manusia. Keberadaannya amat sangat kita butuhkan. Melalui penetapan wilayah konservasi, peningkatan pengawasan terhadap ekosistem hutan, penyuluhan bagi masyarakat sekitar hutan dan pengelolaan secara jelas dan lestari sangat penting peranannya dalam upaya restorasi ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

By: Nicho Chandra Siregar

Komentar

Posting Komentar