Banjir Medan (Sebuah Teguran Awal)

Tepatnya awal april 2011 kemarin, medan dikejutkan dengan satu teguran dari sang Pencipta. Bulan april adalah bulan yang terkenal dengan MOP (Membuat Orang Panik) atau biasa disebut orang "April Mop". Banyak kesempatan ini dipergunakan untuk mengerjai teman dekat, saudara kandung atau bahkan teman hidup. Tapi kali ini beda, Medan tepatnya masyarakatnya di MOP sama alam. Seperti mimpi, banyak sungai yang mengamuk memuntahkan luapan air bah dan mengirimnya ke pemukiman masyarakat. Yang lebih mengerikan lagi adalah amukan Babura atau Bak Pembuangan Akhir yang terbentuk secara tidak sengaja oleh masyarakat yang membuang sampah ke aliran sungai ini, Akibatnya banyak rumah yang berada di tepi sungai ini tenggelam karena air tak bisa jalan alias mampet/tersumbat.

Salah satu lokasi yang dilanda bencana alam ini adalah Padang Bulan yang tepatnya berada di sekitar aliran Sungai Babura dan Parbus (Paret Busuk) yang terkenal dengan tempat nongkrong penggorengannya. Selain itu, kampus USU juga dilanda banjir yang akhirnya menghalangi arus transportasi atau akses ke kampus akibat tingginya permukaan air. Hal ini menyebabkan aktivitas akademik yang tengah Ujian Mid Semester menjadi terganggu dan diundur atau ganti hari.

Sebenarnya kalau kita bertanya atau menanyakan orang-orang akan penyebab hal ini, tentunya banyak pendapat yang menyalahkan bermacam-macam pihak. Sama halnya ketika saya meng-upload salah satu gambar yang saya ambil ketika banjir ke salah satu situs jejaring sosial, banyak pendapat yang menyalahkan atau bahkan menyudutkan pihak-pihak tertentu. Padahal tanpa disadari hal inipun bisa terjadi salah satunya adalah karena kecerobohan masyarakat dan kita turut andil dalam hal tersebut. Bermacan-macam pendapat, seperti "itu akibat penebangan hutan di daerah hulu", "itu akibat kesalahan pada pengelolaan hutan", "itu akibat hutan gundul" dan lain sebagainya. Kita tak perlu berdebat akan hal tersebut, yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah kita sudah mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, sebagai apapun itu. Kita sering sekali meneriakkan "Selamatkan Hutan!", padahal kita sendiripun masih seenaknya membuang sampah sembarangan dan tak peduli akan akibat hal sepele tersebut. Sadarlah..
Kampus USU berhenti beraktivitas akibat banjir.

Beberapa Mahasiswa USU terpaksa menerobos banjir untuk bisa sampai ke kampus.

Sadar atau tidak, hal ini semuanya terjadi akibat sampah, sampah, dan sampah.
Pemukiman yang berada disekitar Sungai Babura hampir hanyut.
 Do From Small Things, atau lakukan dari hal-hal kecil adalah bagian kita. Tidak cukup hanya meneriakkan "Selamatkan Hutan!", sementara kita sendiri tidak do something to save this earth. Beberapa hal yang mungkin perlu kita benahi dan perbaiki adalah bagaimana kontribusi kita mengurangi dampak pemanasan global atau climat change yang ternyata juga diakibatkan oleh aktivitas kita sehari-hari.
Ada beberapa hal yang perlu kita perbaiki dari diri kita sendiri, antara lain yaitu:
1. Mulailah belajar menghemat energi, matikan listrik apabila sedang tidak digunakan atau diperlukan, matikan keran air pada saat dirimu sabunan, sikat gigi atau bahkan setelah selesai mandi atau menggunakan kamar mandi.
2. Ternyata gas emisi carbon tidak hanya dihasilkan dari kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik tetapi juga dari alat elektronik yang kita gunakan sehari-hari seperti laptop, AC dan Kulkas. Oleh karena itu, kurangi pemakaiannya supaya tidak menambah emisi carbon di udara.
3. Plastik adalah sampah yang sangat susah diuraikan dan salah satu penyebab pencemaran lingkungan paling hebat. Kurangi penggunaan plastik khususnya sebagai pembungkus makanan, karena selain tidak ramah lingkungan juga dapat menyebabkan kanker akibat zat kimianya yang terikut ke makanan.
4. Hematlah menggunakan kertas dan tisue, karena untuk memproduksi kertas dan tisue menghabiskan banyak batang pohon, sehingga semakin banyak pohon yang ditebang. Bila perlu, gunakan kertas daur ulang dan untuk tisue, dapat diganti dengan membawa sapu tangan setiap harinya.
5. Pisahkan sampah-sampahmu antara yang organik dan non organik supaya lebih mudah di proses di tempat pembuangan akhir.
6. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan mencari-cari alasan bila tak menemukan tempat sampah. Simpan dulu sampahmu dan buang jika kamu menemukan tempat sampah. Karena sampah adalah masalah kita bersama.
7. Mulailah menanam pohon di sekitar tempat tinggal kita, jika tidak memungkinkan untuk menanam pohon, minimal jangan merusak dan menebang pohon.


 Lets do from small thing!
Rise Up Indonesia.. Cause we just have one earth.

Komentar

  1. widiiiiih
    ga nyangka aku ternyata separah itu banjirnya,,
    sekarang udah gimana nich?

    BalasHapus
  2. Syukur 2 hari ini dah lebih baik nik..
    Hampir semua yang terkena banjir sudah kembali ke hunian mereka masing2 dan membereskan segala sesuatunya.
    Tapi ada peristiwa susulan yang cukup parah yaitu robohnya salah satu sekolah kebidanan yang lokasinya tepat di tepi aliran sungai Babura.
    Menyedihkan.

    BalasHapus
  3. Kota medan mau menyaingi ibukota...
    hahaha...

    BalasHapus

Posting Komentar