Video ini dengan sengaja saya ingin perlihatkan kepada kita sekaligus mengajak kita untuk sejenak merenungkan begaimana kondisi hutan indonesia saat ini.
Ada banyak pernyataan baik di indonesia bahkan sampai ke ujung dunia sekalipun menyuarakan bahwa indonesia memiliki hutan yang sangat luas dan salah satu sifatnya adalah "ever green" atau selalu hijau karena posisi indonesia pada iklim tropis yang strategis. Namun bisa dikatakan kalau ini hanya berlaku dulu, indonesia berbangga hati dengan kekayaannya meski tak senggup mengolahnya. Potensi hutan indonesia yang begitu besar menjadi sia-sia akibat kurangnya kepiawaian masyarakatnya dalam pengelolaan.
Ada yang memanen, tapi tidak ada yang menanam. Ada yang menebang, tapi tidak ada yang memupuk. Ada yang menikmati, tapi tidak ada yang bekerja. Begitulah kondisi bangsa kita. Cepat bertindak tapi sedikit berpikir, Alhasil hutan indonesia habis di tebang dan di jual tanpa berpikir matang sebelum menebangnya.
Seluruh dunia berharap pada indonesia, menyuruh indonesia untuk menjaga hutan agar mereka selamat, menyuruh indonesia menanam pohon agar mereka bisa tetap bernafas. Tapi mereka menaruh harapan pada tempat yang salah. Bukankah watak bangsa kita adalah watak yang rakus? Ada pengusaha yang menyengsarakan masyarakat dengan membeli hasil pertanian ataupun hutan meraka dengan harga yang tak sebanding dengan keringat mereka, Ada pemerintah yang menjadikan undang-undang sebagai ajang bisnis, bahkan dana proyek dikorupsi besar-besaran.
Sadarkah kita?
Ketika dunia menyuarakan untuk selamatkan bumi, tapi kita sibuk dengan aktivitas kita yang tak pernah memperdulikan lingkungan. Membuang sampah seenak hati, menebang pohon semaunya, membiarkan keran air menyala sepanjang hari, bahkan banyak hal yang tak pernah kita sadari telah ikut mencemari dan merusak bumi ini.
Semua orang tentunya sudah merasakan dan menyadari apa yang terjadi belakangan ini adalah jeritan alam kepada kita, atau bahkan pertanda dari Tuhan. Bumi yang Dia percayakan untuk kita jaga dan lestarikan, kita eksploitasi sesuka hati demi kesenangan dan kepuasan kita.
Permukaan air laut naik, Banjir terjadi dimana-mana, kebakaran di mana-mana, gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung, musim yang tak jelas antara musim hujan dan kemarau bahkan Tsunami, Gunung meletus terjadi diluar perkiraan para ahli dibidangnya. Belum cukupkah itu membuat kita sadar dan memulai hal kecil yang lebih bermakna?
Dimulai dari kau Kawan!
Ada banyak pernyataan baik di indonesia bahkan sampai ke ujung dunia sekalipun menyuarakan bahwa indonesia memiliki hutan yang sangat luas dan salah satu sifatnya adalah "ever green" atau selalu hijau karena posisi indonesia pada iklim tropis yang strategis. Namun bisa dikatakan kalau ini hanya berlaku dulu, indonesia berbangga hati dengan kekayaannya meski tak senggup mengolahnya. Potensi hutan indonesia yang begitu besar menjadi sia-sia akibat kurangnya kepiawaian masyarakatnya dalam pengelolaan.
Ada yang memanen, tapi tidak ada yang menanam. Ada yang menebang, tapi tidak ada yang memupuk. Ada yang menikmati, tapi tidak ada yang bekerja. Begitulah kondisi bangsa kita. Cepat bertindak tapi sedikit berpikir, Alhasil hutan indonesia habis di tebang dan di jual tanpa berpikir matang sebelum menebangnya.
Seluruh dunia berharap pada indonesia, menyuruh indonesia untuk menjaga hutan agar mereka selamat, menyuruh indonesia menanam pohon agar mereka bisa tetap bernafas. Tapi mereka menaruh harapan pada tempat yang salah. Bukankah watak bangsa kita adalah watak yang rakus? Ada pengusaha yang menyengsarakan masyarakat dengan membeli hasil pertanian ataupun hutan meraka dengan harga yang tak sebanding dengan keringat mereka, Ada pemerintah yang menjadikan undang-undang sebagai ajang bisnis, bahkan dana proyek dikorupsi besar-besaran.
Sadarkah kita?
Ketika dunia menyuarakan untuk selamatkan bumi, tapi kita sibuk dengan aktivitas kita yang tak pernah memperdulikan lingkungan. Membuang sampah seenak hati, menebang pohon semaunya, membiarkan keran air menyala sepanjang hari, bahkan banyak hal yang tak pernah kita sadari telah ikut mencemari dan merusak bumi ini.
Semua orang tentunya sudah merasakan dan menyadari apa yang terjadi belakangan ini adalah jeritan alam kepada kita, atau bahkan pertanda dari Tuhan. Bumi yang Dia percayakan untuk kita jaga dan lestarikan, kita eksploitasi sesuka hati demi kesenangan dan kepuasan kita.
Permukaan air laut naik, Banjir terjadi dimana-mana, kebakaran di mana-mana, gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung, musim yang tak jelas antara musim hujan dan kemarau bahkan Tsunami, Gunung meletus terjadi diluar perkiraan para ahli dibidangnya. Belum cukupkah itu membuat kita sadar dan memulai hal kecil yang lebih bermakna?
Dimulai dari kau Kawan!
Komentar
Posting Komentar